Para ahli astronomi Eropa menemukan galaksi tertua melalui teleskop Hubble Space.
TEMPO Interaktif, Jakarta - Para ahli astronomi Eropa mengaku berhasil menemukan galaksi tertua melalui teleskop Hubble Space.
Galaksi yang berjarak sekitar 13,2 miliar tahun cahaya dari bumi itu mirip kondisi semesta alam saat baru lahir.
"Kami akhirnya bisa melihat awal dari semesta alam. Sungguh luar biasa," kata Olivia Johnson, astronom dari Royal Greenwich Observatory, kepada BBC News.
Selama ini galaksi tua sulit untuk dilihat. Sebab, alam semesta yang terus membengkak membuat mereka menjauhi bumi.
Menggunakan Hubble Wide Field Camera 3 terbaru, tim yang dipimpin oleh Rychard Bouwens dari Leiden Observatory di Belanda ini mampu mendeteksi cahaya yang terjadi saat alam semesta berusia 480 juta tahun.
Mereka mengaku ada kemungkinan itu bukan sebuah galaksi. Meski begitu, mereka 80 persen yakin itu adalah galaksi tertua yang pernah terlihat. Penemuan ini telah dipublikasikan dalam The Journal Nature.
Para astronom berharap data yang mereka peroleh dapat menambah pengetahuan mengenai bagaimana galaksi terbentuk.
Selain itu, data ini bisa digunakan untuk mengetahui apa yang terjadi dengan kabut hidrogen dan helium yang mengisi alam semesta miliaran tahun silam.
"Ini adalah masa ketika galaksi berkembang dengan cepat," kata mereka dalam artikel di jurnal tersebut, seperti yang dikutip The New York Times.
Galaksi yang berjarak sekitar 13,2 miliar tahun cahaya dari bumi itu mirip kondisi semesta alam saat baru lahir.
"Kami akhirnya bisa melihat awal dari semesta alam. Sungguh luar biasa," kata Olivia Johnson, astronom dari Royal Greenwich Observatory, kepada BBC News.
Selama ini galaksi tua sulit untuk dilihat. Sebab, alam semesta yang terus membengkak membuat mereka menjauhi bumi.
Menggunakan Hubble Wide Field Camera 3 terbaru, tim yang dipimpin oleh Rychard Bouwens dari Leiden Observatory di Belanda ini mampu mendeteksi cahaya yang terjadi saat alam semesta berusia 480 juta tahun.
Mereka mengaku ada kemungkinan itu bukan sebuah galaksi. Meski begitu, mereka 80 persen yakin itu adalah galaksi tertua yang pernah terlihat. Penemuan ini telah dipublikasikan dalam The Journal Nature.
Para astronom berharap data yang mereka peroleh dapat menambah pengetahuan mengenai bagaimana galaksi terbentuk.
Selain itu, data ini bisa digunakan untuk mengetahui apa yang terjadi dengan kabut hidrogen dan helium yang mengisi alam semesta miliaran tahun silam.
"Ini adalah masa ketika galaksi berkembang dengan cepat," kata mereka dalam artikel di jurnal tersebut, seperti yang dikutip The New York Times.
0 comments:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment